GIZ Transformasi Akan Beri Bantuan Pada Pelayanan Publik Era Adaptasi Kebiasaan Baru

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-GIZ Transformasi, organisasi asal Jerman, bermaksud memberikan bantuan berupa pengembangan protokol dan standar berisi panduan wisata aman di destinasi wisata Indonesia pada era adaptasi kebiasaan baru. Hal tersebut disampaikan Team Leader GIZ Transformasi, Elke Rapp, pada Kamis (06/08). 

Pernyataan itu disampaikan Elke kepada Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa, melalui rapat virtual. Elke menyatakan bahwa latar belakang insiatif ini adalah pidato Presiden Joko Widodo yang ingin membuka kembali destinasi wisata untuk pemulihan ekonomi Indonesia. 

Pada saat pemerintah bersiap untuk membuka kembali destinasi wisata pada era adaptasi kebiasaan baru, pelaku industri didorong untuk mengalihkan fokus mereka ke kebersihan dan keamanan bagi para pelancong di masa depan. Hal ini sejalan dengan yang disarankan oleh The World Travel and Tourism Council (WTTC). “Perlu ada standar dan protokol baru yang dibutuhkan untuk fasilitas pada destinasi wisata,” ujar Elke. 

Saat ini, Kementerian Pariwisata selaku aktor utama sedang mempertimbangkan untuk memberikan sertifikasi kepatuhan destinasi wisata terkait standar kesehatan dan kebersihan, sedangkan Kementerian PANRB juga menjadikan menjadikan daerah destinasi wisata sebagai prioritas dalam pelayanan publik. Berdasarkan hal ini, GIZ Transformasi mengambil inistiatif untuk menyusun suatu pedoman (standar dan protokol) di daerah destinasi wisata untuk wisata aman dan agar tersosialisasikan dengan baik. 

Inisiatif ini disambut baik oleh Deputi bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB Diah Natalisa. Diah meminta agar lini masa pelaksanaan kegiatan dapat segera disusun, sehingga kegiatan dapat diimplementasikan. Pedoman tersebut nantinya bisa berupa Surat Edaran Menteri PANRB. “Namun tetap harus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar kebijakan tidak tumpang tindih,” ungkap Diah. 

Langkah yang dilakukan GIZ Transformasi adalah menyesuaikan pedoman destinasi wisata dengan pedoman yang sudah ada sebelumnya, yaitu berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 17/2017 tentang Penilaian Kinerja Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Ada enam aspek yang diusulkan untuk dibuatkan pedoman, yakni panduan umum standar pelayanan, profesionalisme SDM, sarana dan prasarana, Sistem Informasi Pelayanan Publik (SIPP), konsultasi dan pengaduan, serta penciptaan inovasi. 

Untuk membantu sosialisasi yang lebih luas ke masyarakat terkait pedoman wisata aman tersebut, GIZ Transformasi akan bekerja sama dengan VIAMO, sebuah platform digital yang menggunakan IVR (Interactive Voice Response), SMS, aplikasi Android, dan chatbots media sosial. (p/ab)